Semua Kategori

Enam Negara Bertabrakan Menerangi Langit Malam: Kembang Api Belgia Mengungkap Babak Baru Jalur Sutra

Nov 03, 2025

Pada malam 25 Oktober, Teater Langit Liuyang berkilauan bagai bintang saat Kompetisi Kembang Api Liuyang ke-6 (LFC)—acara utama Festival Kembang Api Liuyang ke-17—berlangsung secara spektakuler. Tim kembang api terbaik dari enam negara bersaing di panggung yang sama. Tim Belgia, yang menutup acara dengan penampilan bertema "Jalur Sutra yang Dihidupkan Kembali", memberikan sorotan budaya paling mengharukan malam itu, menyuguhkan sajian audiovisual yang memukau bagi penonton global.

Mengusung tema "Janji Sepanjang Cahaya-Tahun", festival tahun ini bertujuan menjadikan kompetisi kembang api sebagai "Oscar-nya piroteknik". Enam tim elit dipilih melalui panggilan global untuk mengikuti kompetisi. Menggunakan langit sebagai kanvas dan bubuk mesiu sebagai kuas, setiap tim menampilkan kemungkinan tak terbatas seni piroteknik melalui berbagai interpretasi kreatif.

Penampilan penutup tim Belgia mencerminkan fusi budaya. Berpusat pada semangat Jalur Sutra kuno, desain kembang api berlapis mereka mereproduksi panorama megah dialog Timur-Barat selama ribuan tahun di langit malam. Perpaduan mulus antara budaya tradisional Jalur Sutra dan teknologi kembang api modern ini mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Pada akhirnya, Belgia berbagi penghargaan tertinggi bersama Slovenia dan Amerika Serikat.

Kepala Pusat Pengembangan Industri Petasan dan Kembang Api Kota Liuyang menyatakan bahwa acara ini tidak hanya memamerkan puncak seni kembang api internasional, tetapi juga membentuk wadah bagi pertukaran budaya. Sebagai 'Kampung Halaman Petasan Tiongkok', Liuyang akan terus memanfaatkan festival sebagai jembatan guna mendorong kemajuan dan perkembangan seni kembang api secara global.